Karena
berbagai alasan mulai dari takut selingkuh dan tidak mau ikut ujian
beberapa orang dibawah ini membuat teror bom palsu yang membuat panik
seisi negara
Aksi teror bom bunuh diri di beberapa tempat ternama memang telah
menjadi luka yang sangat mengerikan. Aksi teror atas nama sebuah agama
kini dianggap sebagai aksi yang paling dibenci di dunia. Dalam
praktiknya aksi bom ini selalu menargetkan warga sipil atau
tempat-tempat yang dirasa sangat berpengaruh bagi negara. Karenanya saat
ini hampir semua negara telah memperketat keamanan.
Meski begitu, pelaku teror bom masih bisa masuk ke sebuah negara dan
mulai melakukan aksinya. Tengok saja negara Prancis dalam beberapa waktu
kebelakang negara yang terkenal dengan keamanan negaranya ini tak lepas
dari aksi teror bom yang mematikan. Banyak korban berjatuhan serta
situasi negara pun menjadi berantakan.
Berkaca dari tragedi Prancis negara-negara di Eropa dan juga di belahan
benua lainnya terus berupaya menganggap serius segala bentuk yang
berkaitan dengan aksi teror. Setiap perbatasan mulai diperketat dan
orang-orang yang dianggap mencurigakan mulai di introgasi oleh pihak
keamanan.
Meski begitu, ada juga orang-orang yang memanfaatkan aksi teror bom yang
bisa membuat seisi negara menjadi kacau balau untuk kepentingannya
sendiri. Seperti yang dilakukan oleh seorang mahasiswa di Harvard dan
seorang istri di Swis yang membuat kabar hoax tentang bom palsu hanya
untuk kepentingannya sendiri.
Berikut kami informasikan lima kabar ancaman dan insiden bom palsu oleh warga sipil paling geger dan heboh di dunia. Silahkan disimak :
Ancaman Bom Palsu di Universitas Ternama Harvard
Kasus ancaman dan teror bom pertama datang dari salah satu
universitas terkenal di dunia, ya harvard namanya. Kampus yang telah
melahirkan banyak para miliarder dunia ini sejatinya pernah mengalami
teror horor tentang ancaman bom yang dilakukan oleh mahasiswanya
sendiri. Mahasiswa tersebut nekat melakukan teror tersebut berasalah
tidak mau ikut Ujian Akhir Semester (UAS).
Teror bom tersebut terjadi pada selasa 17 Desember 2013 silam, dimana
mahasiswa bermana Eldo Kim awalnya mengirim email dan surat elektronik
yang berisi tentang informasi bom yang sudah di taruh di 4 gedung utama
universitas Harvard. Dalam aksinya mahasiswa tersebut mengirimkan surat
ancaman bom kepada dua pejabat harvard, petugas keamanan kampus dan juga
kepolisian setempat.
Dalam isi email tersebut NewYork Daily News, memberitakan jika sipelaku
memberi judul email dengan "bombs placed around campus". Isinya, ada bom
di 4 titik Harvard University, yakni Science Center, Sever Hall,
Emerson Hall, Thayer hall.
Pesan tersebut tidak dikirim dari akun e-mail Eldo, tapi akun lain. Tapi
polisi mengetahuinya dari jaringan wireless kampus yang dipakainya saat
mengirim e-mail.
Akibat adanya ancaman tersebut, petugas kampus langsung memperingatkan
para mahasiswa Harvard University dan para pejabat kampus untuk
berhati-hati. Para civitas akademika itu pun langsung panik dan
berlarian. Pertandingan final rugby di kampus tersebut pun dibatalkan.
Biro Investigasi AS (FBI) langsung bergerak cepat ke lokasi. Aparat
kepolisian juga langsung memburu Eldo, si mahasiswa yang mengirimkan
e-mail. Hingga akhirnya FBI tak menemukan apapun di kampus dan remaja 20
tahun itu ditangkap. Kepada polisi, Eldo mengaku sebenarnya tidak ada
bom. Ia hanya memberi ancaman bom palsu agar ia tak bisa ikut ujian.
Mahasiswa itu mengaku tidak ingin mengikuti ujian tersebut.
Atas perbutannya, kini Eldo meringkuk di kepolisian setempat. Ia harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Pengadilan Distrik hari
ini, 18 Desember 2013. Pemuda itu terancam hukuman maksimum 5 tahun
penjara ditambah 3 tahun wajib lapor ke polisi setelah bebas serta denda
sebesar US$ 250 ribu atau sekitar Rp 3 miliar.
Teror Bom Palsu Di Bandara Manchester Inggris
Dikatakan Manchester adalah kota terbaik di tanah
Britania, di kota ini dua klub sepakbola si biru dan si merah menjadi
icon dunia. Selain itu kota pelabuhan ini dikenal dengan kegiatan yang
super sibuknya, salah satunya adalah Bandara. Dikatakan jika bandara di
Kota Mancherster adalah yang tersibuk di dunia. Namun dalam suatu
kesempatan bandara yang ada di Manchester pernah di gegerkan oleh teror
bom palsu.
Teror tersebut terjadi setelah ditemukannya tumpukan plastik oleh
petugas di bandara tersebut. Dikira bom semua penumpang yang ada di
bandara tersebut panik bukan kepalang. Untungnya tumpukan plastik
tersebut bukanlah bom asli alias palsu.
Meski palsu, adanya kabar bom di bandara tersebut telah membuat panik,
takut, dan khawatir semua orang. Insiden ini terjadi pada Oktober 2012.
Bom palsu itu diketahui ketika ada bungkusan yang ditemukan seseorang
dan dipindai dengan mesin X-ray, ternyata itu hanyalah bungkusan plastik
biasa.
Ancaman Bom Palsu Di Bandara Jenawa Swiss
Istri mana yang tak mau melihat suaminya selingkuh dengan
wanita lain, pastinya setiap istri ingin memiliki suami yang setia
bukan. Bagi sosok istri yang posesiv atau memang suka curigaan kepada
suaminya biasanya akan selalu mengawasi gerak gerik suaminya dimanapun
ia berada. Namun satu hal mungkin bisa menjadi bencana adalah ketika si
istri tidak bisa percaya kepada suaminya tentu hal buruk akan
menimpanya.
Seperti yang dilakukan oleh seorang istri tak disebutkan namanya di Swis
berikut ini. Dengan dalih curiga dan tak ingin melihat suaminya
selingkuh dengan wanita lain si istri membuat kabar heboh yang membuat
semua seisi bandara jenawa di swis panik tak kepalang. Ya si istri
membuat kabar adanya bom palsu di bandara Jenawa yang akan digunakan
suaminya untuk berangkat ke luar negeri. Atas perbuatannya sang istri
pun di dakwa oleh pengadilan setempat.
Akibat dari kabar hoax tersebut aparat polisi setempat terpaksa
memperketat pengamanan dan penjagaan di sekitar bandara. Perlu di
garisbawahi ancaman bom di tanah Eropa memang menjadi suatu ancaman yang
fatal dan bisa membuat heboh banyak pihak. Banyaknya kasus bom nyata
seperti di Prancis telah membuat Eropa menjadi darurat. Ancaman sekecil
apapun walau palsu dan hoax pasti akan membuat panik banyak orang.
Ancaman Bom Palsu di Gedung Opera House Sydney Australia
Ancaman bom juga pernah melanda negeri kangguru Australia,
tepatnya bulan januari silam salah satu gedung terkenal dunia opera
house di Sydney, harus di jaga ekstra ketat oleh kepolisian negara
bagian News South Wales. Penjagaan tersebut dilakukan karena adanya ancaman bom yang akan menghancurkan gedung terkenal di tanah buangan tersebut.
Karena ancaman yang ternyata hoax tersebut, gedung opera house mendadak
kosong. Hampir selama dua jam gedung tersebut di kosongkan dan barulah
beberapa jam setelahnya gedung tersebut mulai di padati pengungjung
setelah bom tidak ditemukan alias tidak ada bom di gedung tersebut.
Diketahui, pengetatan keamanan seiring isu ancaman bom yang berada di
sektiaran tempat berlabuh kapal ferry di bibir Opera House. Sebuah kapal
kapal yang bergerak dari bergerak dari pelabuhan Manly menuju Circular
Quay sempat ditahan sementara akibat pemeriksaan terkait, ujar Tim
Trasportasi NSW oukul setengah dua siang waktu setempat.
Teror Bom Di Sekolah London, Siswa Pun di Evakuasi
Sebagai sebuah negara maju di dunia Inggris memang dikenal
sangat ketat dan tegas dalam hal apapun, namun dikala Eropa sedang
gencar di teror oleh insiden bom bunuh diri Inggris pun menjadi lebih
sensitif. Hal inilah yang terjadi pada sebuah sekolah di kota London,
karena kabar adanya ancaman bom, semua siswa di sekolah tersebut
langsung di evakuasi.
Padahal
ancaman bom tersebut adalah kabar hoax dan tidak benar,
adapun yang menjadi tersangka dari insiden tersebut adalah seorang warga
Rusia yang mengabarkan jika adanya bom di sekolah di London. Akibat
kabar hoax tersebut ribuan siswa terpaksa harus dievakuasi dari
sekolah-sekolah yang berada Birmingham, barat laut London.
Dalam laporannya si orang rusia tersebut mengatakan jika pelaku bom
mengancam akan muncul di sekolah-sekolah lengkap dengan senjata serta
bom dan akan melakukan serangan. Namun setelah polisi menyelidiki 14
ancaman bom lewat telepon di kawasan West Midlands kemarin ternyata
ancaman itu hanya bohong belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar